Fitrah Seksualitas sesuai Qur'an dan Sunnah
Di hari ke-4 level 11 kelas Bunda sayang ini, waktunya menyimak presentasi dari grup 7
Membaca judul diatas, rasanya seperti ada sesuatu yang menggelitik hati
Sudahkah kehidupan yang dijalani based on Qur'an dan Sunnah?
Termasuk dalam mengenalkan dan mendidik ananda terkait fitrah seksualitas yang sesuai dengan Qur'an dan Sunnah. Alhamdulillah hari ini nyicil belajar hal ini sambil nunggu momen itu hadir :)
Sebelum membahas tentang bagaimana mendidik fitrah seksualitas pada anak, ternyata ada hal yang prinsip yang perlu dipahami dan dipegang oleh calon ortu dan ortu yaitu:
1. Tentang hakekat penciptaan manusia yaitu: Allah menciptakan manusia untuk beribadah
2. Berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunnah dalam menjalani kehidupan di dunia
Secara gender, laki-laki dan perempuan sudah pasti berbeda. Sebagaimana Allah sampaikan di Al Qur'an:
- Tidaklah laki-laki itu (sama) seperti perempuan (QS Ali-Imran:36)
- Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) (QS An-Nisaa’:34)
Dari kedua ayat ini dapat diketahui jika Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, dimana masing-masing gender ini sudah Allah amanahi apa-apa saja tanggung jawab baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Maka penting adanya peran akan pendidikan Fitrah seksualitas bagi anak agar kelak ia bisa berperan di muka bumi ini dengan baik dan benar menurut syariat islam dan aturan kehidupan bermasyarakat.
Adapun indikator pendidikan Fitrah seksualitas bagi anak yang dipaparkan oleh Ust. Harry Santosa adalah sebagai berikut :
- Indikator utk tahap 0-6 tahun adalah usia 3 tahun harus dengan jelas menyebut dirinya lelaki atau perempuan
- Indikator utk tahap 7-10 tahun adalah menyukai dan menyadari potensi gendernya melalui aktifitas yg sesuai gendernya. Idealnya ayahlah yg menjadi model utk penyadaran potensi kelelakian melalui pengenalan aktifitas seorang ayah atau lelaki di rumah maupun di sosial. Sebaliknya juga demikian, ibulah yg menjadi model penyadaran potensi keperempuanan melalui aktifitas seorang ibu atau perempuan di rumah dan di sosial.
Dalam penyampaian ini ada materi yang menarik yaitu tentang kehidupan Rasulullah semasa kecil serta pendidikan yang beliau dapat hingga dapat membentuk karakter seseorang yang uswatun hasanah karna pengaruh besar dari didikan keluarganya
1 . Tahap 0-6 tahun. Nabi SAW banyak berada di Bani Sa'diyah bersama bunda Halimah dan suaminya. Ada 7 hal yang menjadi hikmah di usia ini:
- Fitrah keimanan. Lingkungan yg hanif dan memberikan ASI ekslusif. Anak di usia 0-6 tahun sebaiknya lingkungannya cukup steril, dan pendidikan aqidah itu dimulai ketika memberikan ASI secara langsung. Penguatan tauhid Rubbubiyatullah yg telah diinstal di alam rahiem (7:172) dikuatkan konsepnya melalui proses menyusui. Maka jangan pernah menyambi ketika menyusui, fokus saja.
- Kehadiran Ayah dan Ibu yang utuh utk fitrah seksualitasnya. Walau ketika beliau kecil ayah dan ibu biologisnya sudah tiada, namun adanya peran pengganti ayah dan ibu benar-benar menjadi contoh bagi kita bahwasanya peran ayah dan ibu dalam Fitrah seksualitas anak penting adanya.
- Banyak bermain di alam utk fitrah jasmani, fitrah belajar dalam hal ini senso motoriknya
- Memelihara hewan utk fitrah bakat dan kepemimpinan (executive functioning)
- Fitrah bahasa dan estetika. Penguatan bahasa ibu dengan bahasa asli yang fasih, termasuk kisah2 bersastra di kalangan bangsa Arab
- Naik ke atas bukit dan makanan yang natural untuk fitrah jasmani
- Disayang dan dihargai serta disyukuri keberadaannya sepenuhnya, utk fitrah individualitas.
2. Untuk tahap 7-10 tahun
- Kepatuhan pada adab dan kearifan pd Masyarakat utk fitrah keimanan
- Kehadiran Sosok Ayah (Kakek) dan sosok Ibu (Ummu Aiman) utk fitrah seksualitas
- Menggembala Kambing utk fitrah bakat
- Berdagang kecil kecilan
- Mengapresiasi Sastra dan Kearifan Lokal utk fitrah estetika
- Belajar bersama Alam utk fitrah belajar dan bernalar
- Disayang dan diutamakan oleh Kakeknya dan bermain bersama kekuarga besarnya utk fitrah individualitas dan sosialitas
3. Untuk tahap usia 11-14
- Mengenal orang orang hanif utk fitrah keimanan
- Magang berdagang ke Syams bersama Pamannya utk fitrah bakat
- Kehadiran paman dan bibik sebagai pengganti sosok ayah dan sosok ibu utk fitrah seksualitasnya
- Terlibat perang Fijar walau hanya memunguti anak panah utk fitrah sosialitasnya
- Terlibat belajar bersama kaumnya atau merenung permasalahan ummat utk fitrah belajar
- Menjelajah dan Menggembala utk fitrah jasmaninya
- Mulai mengelola bisnis sendiri utk fitrah bakatnya
Dari penjelasan ini semakin menyadari bahwa ternyata selama ini kurang sekali meneladani Rasulullah dalam berkehidupan di dunia, huhu
Dalam mendidik Fitrah seksualitas ada beberapa hal penting pada yang perlu ditekankan oleh orang tua yaitu:
1. Pentingnya melatih rasa malu dan kesopanan
2. Pentingnya memahamkan anak bahwa ia adalah kunci syurga bagi orang tuanya, dengan syarat menjalankan peran sesuai gendernya.
3. Ingat bahwa anak adalah peniru yang ulung
- Jika kebaikan yang dilihat sang anak, maka sungguh ia akan meniru kebaikan pula. Begitu pula halnya dalam berpenampilan, perkataan dan perilaku.
- Maka perlu adanya role model dari orang terdekatnya yang tak lain adalah kedua orang tuanya, dan kedua orang tuanya pula lah yang bisa menjadi pembatas ia mengenal ruang sosial di lingkungan yang antah berantah.
Jleb banget bagian ini, banyak sikap yang perlu diperbaiki, mumpung Allah masih kasih waktu memperbaiki sebelum dede lahir
Semoga teman-teman yang baca artikel ini, Allah mudahkan dalam mendidik anandanya ya :)
Semoga teman-teman yang baca artikel ini, Allah mudahkan dalam mendidik anandanya ya :)
#Day4
#Tantangan10hari
#Level11
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas
#bundasayangsesi11
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung ke blog ini. Semoga bisa jadi partner bertumbuh bagi rekan-rekan semua ya