Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak dalam Kondisi Terbatas Waktu dan Jarak

Di hari ke-3 kelas Bunsay ini,  materi kel 8 malam ini bagi saya merupakan tema yang sangat unik dan secara pengalaman pernah mengalami dididik dalam kondisi yang terbatas waktu dan jarak, judul materi yang dibawakan adalah 



















Menarik banget karena ada keterangan Dalam Kondisi Terbatas Waktu dan Jarak
Seiring dengan bertambahnya kasus penyuka sesama jenis baik lesbi maupun homo, kedua fenomena tersebut sudah mulai terasa meresahkan

Daaan ternyata, fenomena tersebut salah satu dampak dari gagalnya orang tua dalam menumbuhkan fitrah seksualitas

Waah ngeri juga yaaa
Mudah-mudahan saya dan para pembaca dimudahkan dalam mendidik ananda nantinya :)

Apa si fitrah seksualitas?
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya, sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati (Ust. Harry Santosa)

Permasalahan yang menyebabkan gagalnya dalam menumbuhkan fitrah seksualitas

Menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak-anak bukanlah perkara yang mudah. Akan muncul berbagai macam tantangan dalam perjalanan menemukan fitrah seksualitas, baik bagi orang tua maupun bagi anak-anak.

Salah satu masalah yang sering kita temui adalah kondisi keterbatasan waktu dan jarak, seperti
📍Long Distance Marriage
📍Divorce
📍Salah satu atau kedua orang tua meninggal
📍Boarding school

📍Orang tua sibuk bekerja

Secara ideal, untuk menumbuhkan fitrah seksualitas sosok ayah dan ibu harus hadir sepanjang masa, hal ini sejalan dengan peran-peran mereka sebagai berikut:


dari infografis di atas jelas bahwa peran ayah dan Ibu sangatlah vital dalam menumbuhkan fitrah seksualitas sejak dini. Lalu bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas apabila kondisi ideal tidak terpenuhi?

LANGKAH PERTAMA: MEMAHAMI KONSEP DASAR FITRAH SEKSUALITAS
1. Orangtua harus memahami definisi fitrah seksualitas dan urgensinya




2. Orang tua harus memahami kebutuhan anak sesuai dengan gendernya


LANGKAH KEDUA: MEMAHAMI HAK, KEBUTUHAN DAN TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK

1. Orangtua harus memahami apa yang menjadi hak setiap anak


2. Orang tua harus memahami dan memenuhi terlebih dahulu kebutuhan setiap anak

  • Kebutuhan Fisik, meliputi makanan, ruang gerak anak dan mainan.
  • Kebutuhan Mental

3. Orang tua perlu memahami tanggung jawab pendidikan pada anak  yaitu meliputi:

  • Iman
  • Akhlak
  • Fisik
  • Intelektual (Akal)
  • Mental/Psikis (Jiwa)
  • Sosial
  • Seks & Spiritual

     (Tarbiyatul Aulad, Abdullah Nashih Ulwan)

LANGKAH KETIGA: MENYAMPAIKAN MASALAH INI KEPADA ANAK

1. Mengerti dan memahami perasaan anak
2. Meminimalkan luka dalam hati/trauma
3. Memberi pengertian

LANGKAH KEEMPAT: MEMBUAT KESEPAKATAN BERSAMA ANAK


LANGKAH TERAKHIR (LANGKAH APLIKATIF)

1. Membuat proyek bersama sesuai kesepakatan (Family Project)
2. Menceritakan kisah kisah melalui media/sarana komunikasi

sumber
1. Harry Santosa, Fitrah Based Education V3
2. Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Pendidikan Anak Dalam Islam
3.  Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak
4. Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi 
5. Irawati Istadi, Mendidik dengan Cinta
6. @keluargakita
7. @bonekatakita
8. Mental Fills Conselong Strore

Setelah menyimak materi di atas, saya sangat bersyukur Allah memberikan saya kesempatan untuk belajar fitrah seksualitas walaupun dede belum ada, karena ternyata banyak yang perlu dibenahi dari diri saya :)

#FitrahSeksualitas
#LearningbyTeaching
#BunsaySesi11
#Level10
#Tantangan10hari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Perbedaan Learning dan Training

CREATIVITY

Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak