Metode Menghafal Al-Qur'an
Tulisan ini dibuat ketika menghadiri kajian bada subuh di masjid terdekat rumah, Alhamdulillah ternyata yang dimaksud saat malam tarawih adalah Ust Suherman yang dulu pada saat kuliah S1 pernah mengikuti kajian tentang metode menghafal Qur'an. Namun karena tidak "diikat" dalam bentuk tulisan jadilah lupaa. Maka kesempatan kedua ini saya mencoba merangkum apa yang saya pahami dari pemaparan beliau. Jika ada teman-teman yang lebih paham, boleh sharing di komen ya :)
Nah sebelum membahas ke metode menghafalnya, ada beberapa hal yang perlu dimiliki bagi seseorang yang meniatkan diri untuk menghafalkan Al Qur'an, diantaranya sebagai berikut
Pertama, niatkan menghafal hanya karena ingin mendapatkan ridho dari Allah. Niat inilah yang menentukan langkah selanjutnya. Karena segala pujian hanya milik Allah maka seyogyanya hanya ridho Allah yang dituju.
Kedua, Bersabar ketika membaca Al-Qur'an (perbaiki bacaan). Sepemahaman saya yang dimaksud sabar ini, dimulai dengan memperbaiki tajwid dan tahsinnya terlebih dahulu, karena Jika tahsin nya masih kurang, maka akan "ga beres" dalam proses menghafalnya.
Ketiga, Punya guru yg credible (yang berkemampuan). Kenapa perlu ada guru? Karena dalam proses menghafal perlu ada guru yang memberikan feedback apakah cara membacanya sudah tepat atau belum, apakah urutan ayatnya sudah sesuai apa belum dan adanya guru maka akan ada sosok yang selalu mengingatkan untuk menghafal dikala rasa malas melanda dan sebagainya.
Keempat, Mushafnya tetap. Jadi dalam proses menghafal diwajibkan untuk hanya memakai 1 Al Qur'an saja, tidak berganti-ganti mushaf. Karena beda Al Qur'an terkadang ada yang beda penempatan. Jika penempatannya berbeda maka perlu mengulang hafalan kembali. Beliau menyarankan Al Qur'an yang digunakan adalah Al Qur'an Madinah. Tata letak ayat dalam Al- Qur'an sangat berpengaruh pada proses menghafal nantinya.
Nah setelah kita membahas 4 hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai menghafal Al-Qur'an, berikut 4 metode umum yang digunakan dalam menghafal Al-Qur'an
Metode Pertama, Tikrorul Mahfudz
Beliau menceritakan jika dalam proses menghafal ulama jaman dulu, yaitu membaca surat dalam sekali duduk sebanyak 500 kali. Lumayan banyak ya hehe. Nah yang dimaksud membaca ini benar-benar dibaca ya teman-teman. Tidak di pengulangan keberapa kita sudah tidak melihat lagi mushafnya. Hal ini dimaksudkan untuk apa? Membaca secara berulang ini dimaksudkan agar kita akrab dulu dengan Al Qur'an. Bagaimana mau menghafal jika kita belum akrab dengan Al Qur'an. Penjelasan ini benar-benar jleb bagi saya pribadi. Kemudian beliau mengatakan 500 kali dalam sekali duduk kan itu berat, bisa dengan minimal membaca 1 halaman sebanyak 20 kali terlebih dahulu dalam sekali duduk. Jika masih dirasa berat, baca 1 ayat dan diulang bacanya sebanyak 20 kali. Jika ayat pertama sudah dibaca 20 kali, kemudian hafalkan sebanyak 20 kali. Jika dalam menghafal itu tidak ada yg salah maka diperbolehkan untuk lanjut ke ayat berikutnya. Kemudian setelah dihafal, jangan lupa untuk murajaah. Murajaah bisa dilakukan dengan melafalkan ayat yang sudah hafal ketika shalat-shalat Sunnah, seperti saat Shalat Tahajud.
Metode kedua, Istimi'atul Mahfudz
Metode kedua ini lebih menekankan pada seringnya mendengar. Misal diseringkan untuk mendengar sebanyak 1000kali, setelah 1000 kali mendengar kembali ke metode pertama. Insya Allah akan lebih mudah dalam menghafal karena sudah biasa mendengar
Metode ketiga, Fahmul Mahfudz (memahami tafsirnya)
Dengan memahami tafsir dari ayat yang sedang di hafal maka akan ada gambaran peristiwa yang nantinya bisa dijadikan pijakan dalam menghafal ayat tersebut. Menghafal ayat dengan mengkorelasikan imajinasi berdasarkan tafsir ayat tersebut. Untuk di android bisa dengan mendownload aplikasi Tafsir ibnu katsir.
Metode keempat, Kitabatul Mahfudz
Metode terakhir ini dengan menuliskannya kembali ayat-ayat di Al Qur'an sesuai posisi di Al Qur'an. Untuk metode ini, dilakukan jika setelah hafal secara keseluruhan.
Metode terakhir ini dengan menuliskannya kembali ayat-ayat di Al Qur'an sesuai posisi di Al Qur'an. Untuk metode ini, dilakukan jika setelah hafal secara keseluruhan.
Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Mangga jika ada yang ingin menambahkan, dengan senang hati ditunggu di kolom komentar
#ridhahidayanireview
#ReviewKajianbyRidha
#ReviewKajianbyRidha
#MasjidAlHidayahSetiabudiRegensi
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung ke blog ini. Semoga bisa jadi partner bertumbuh bagi rekan-rekan semua ya