Pertimbangan Memilih Provider Persalinan
Tulisan di artikel ini berasal dari pengalaman saya melahirkan Khadijah. Setelah baca beberapa artikel tentang bagaimana memilih provider yang tepat saat persalinan.
Untuk list detail untuk mempertimbangkan provider tersebut bisa dijadikan partner saat melahirkan atau tidak, bisa cek di artikel bidan kita:
Nah berpijak dari check list dari bidan yesi ini saya mencari provider yang sekiranya banyak memenuhi kriteria tersebut.
Hal yang perlu diingat bahwa kita hanya bisa mengontrol diri sendiri bukan orang lain.
Kunci Utama nyaman ketika melahirkan adalah PERCAYA DIRI.
Ya percaya bahwa saya bisa melahirkan normal dengan aman dan nyaman adalah kunci utama dalam menjalani proses persalinan. Tentunya percaya diri disini bukan hanya ya saya yakin tapi tanpa melakukan ikhtiar maksimal ya hehe.
Nah karena saya tipikal yang kudu "sreg" sama sesuatu, maka terpilihlah salah satu klinik bersalin di Bandung yang memang sangat pro normal dan islami. Ah cocok deh pokoknya hehe, bidan-bidannya juga ramah banget. Pas terima curhatan kalau saya di diagnosis untuk SC karena vonis panggul sempit, para bidan ini menyemangati dengan luar biasa, meyakinkan diri ini bahwa saya bisa melahirkan normal
Namun saya juga tetap mencari tahu jika qadarullahnya ada hal yang tak bisa ditangani di klinik ini maka saya perlu mencari opsi untuk memilih provider lain. Saya pun mencoba bertanya pada salah satu teman yang melahirkan di tempat saya biasa prenatal yoga. Dan dari beliaulah saya mengetahui bahwa memang RS tersebut pro normal dan IMD. Jadi ketika masih ada kesempatan untuk normal maka akan diperjuangkan oleh para dokter disini. Woh mendengar cerita ini, saya pun memutuskan untuk menjadikan RS tersebut opsi kedua setelah klinik tersebut
Singkat cerita kontraksi yang ditunggu hampir 42 minggu pun tiba, setelah kontraksi palsu selama 3 minggu. Hampir aja nyerah karena udah injury time
Pas di cek ke klinik pagi hari ternyata sudah pembukaan 1,5 dan diminta buat pulang dulu. Qadarullah mules makin ningkat dan maghrib berasa kaya ada air yang keluar dan pas cek pake kertas lakmus, ya ini air ketuban
Langsung kami bawa barang yang sudah disiapkan untuk persalinan menuju klinik. Dan sesampainya di klinik di cek ternyata baru pembukaan 2. Kemudian di liat foto pembalut yang terkena air ketuban oleh bidan, setelah menunggu lama sambil terus lari lari kecil untuk menunggu instruksi selanjutnya
Teteh bidan pun menghampiri saya dan suami dan menjelaskan bahwa di foto terlihat ada flek kehijau hijauan hawatirnya air ketubannya sudah mulai hijau dan karena sudah 41 weeks 6 hari tapi terlihat mulasnya belum "prek prek banget" maka dengan berat hati teteh kami rujuk ke RS ya
Deng, dengar penjelasan tersebut langsung terdiam dan ternyata Allah berkehendak lain. Setelah 30 menit diskusi dengan suami, dengan kondisi tenang sambil atur nafas akhirnya diputuskan untuk ambil opsi plan B yang sudah dirancang
Ga berani deh ke RS lain yang belum tau seluk beluknya, pro normal atau ga nya, pro IMD atau ga nya. Sudah ga ada waktu, maka kami pun memutuskan untuk langsung menuju IGD
Selama diperjalanan mules semakin menjadi, masuk IGD dan di cek lagi sudah pembukaan 4, di cek detak jantung dan mulesnya, bagus semua. Jadi dokter memutuskan untuk menunggu pembukaan tanpa diberikan obat. Mules makin menjadi sampai pembukaan 6
Dan ternyata mandeg di pembukaan 6 dan karena sudah KPD, jadi dokter memutuskan untuk tindakan induksi. Sebelum dikasih tindakan apapun di RS ini selalu dikasih penjelasan, ga asal jug ujug tindakan, ga pake kasih info ke pasiennya. Bener bener jelas dan terbuka. Terlebih di kasih info resikonya kalau induksi ini gagal, maka bisa jadi ada tindakan SC. Induksi ini via infusan jadi bisa diatur jeda kontraksinya, jika terasa terlalu cepat sampai payah, Ibu tinggal panggil suster ya. Begitulah penjelasan suster
Setelah mendengarkan penjelasan lengkap, saya dan suami mengijinkan adanya tindakan tersebut, mengingat memang Khadijah sudah 42 weeks di 29 Agustus 2019. Alhamdulillah konduksinya terkontrol, ga kaya cerita orang orang hihi. Mulesnya terkontrol dan sampai ga kerasa pembukaan lengkap dan jam 09.55 Khadijah pun lahir dengan persalinan normal
Setelah Khadijah lahir, Khadijah langsung dibawa ke ruangan lain untuk di cek dokter dan dibersihkan, karena casenya Khadijah sudah KPD sekitar 14 jam, jadi perlu ada tindakan lain mencegah bakteri masuk ke tubuhnya. Nanti setelah selesai dibersihkan dan di cek dokter, baru IMD ya Bu, kata suster. Suami pun diajak untuk menemani bayi mungil kami
Saya pun mengangguk dan melanjutkan perjuangan melahirkan plasenta, dan tindakan lainnya oleh dokter
Setelah selesai, akhirnya ketemu juga sama Khadijah buat IMD. Langsung diajarin sama susternya cara meng ASI hi nya dan susternya kasih semangat kalau nanti juga ASI nya keluar
Ah kalau inget momen kala itu rasanya bahagia, menanti bayi mungil ada di tengah tengah kami selama 3 taun kini terobati.
Apakah kecewa tidak lahiran di klinik yang diinginkan?
Apakah kecewa tidak bisa IMD langsung?
Apakah kecewa karena target lahiran tanpa jahitan tidak tercapai?
Jawabannya:
Tentu saja ada rasa kecewa, tapi balik lagi bahwa ada yang lebih berhak mengatur segalanya, Allah SWT . Manusia hanya bisa berencana dan berikhtiar tapi keputusan tetaplah ada di Allah
Terlalu banyak hal yang perlu disyukuri daripada di ratapi. Kebayang kalau di tempat lain kayaknya dah main SC aja karena KPD plus Khadijah sudah mau 42 weeks
Lucunya pas keluar dari RS ada tulisan pengumuman "Selamat RS *** menjadi RS yang sayang Ibu dan Anak No 1 di Provinsi Jawa Barat. Memang sesuai dengan pelayanan yang kami rasakan
Intinya dalam mempertimbangkan provider persalinanan:
1. Pastikan Ibu dan Ayahnya sudah sepakat dan percaya pada provider tsb (pertimbangan lengkapnya bisa cek diartikel bidan kita yang linknya sudah tertera di atas)
2. Adanya rasa sreg atau percaya bisa meminimalisir kekhawatiran yang berlebihan
3. Minim kekhawatiran dapat membantu proses persalinan menjadi lebih nyaman
4. Selalu tenang dan percaya diri bahwa bisa melalui semuanya dengan baik, karena Allah selalu menemani
Semoga bermanfaat ☺️
Setelah mendengarkan penjelasan lengkap, saya dan suami mengijinkan adanya tindakan tersebut, mengingat memang Khadijah sudah 42 weeks di 29 Agustus 2019. Alhamdulillah konduksinya terkontrol, ga kaya cerita orang orang hihi. Mulesnya terkontrol dan sampai ga kerasa pembukaan lengkap dan jam 09.55 Khadijah pun lahir dengan persalinan normal
Setelah Khadijah lahir, Khadijah langsung dibawa ke ruangan lain untuk di cek dokter dan dibersihkan, karena casenya Khadijah sudah KPD sekitar 14 jam, jadi perlu ada tindakan lain mencegah bakteri masuk ke tubuhnya. Nanti setelah selesai dibersihkan dan di cek dokter, baru IMD ya Bu, kata suster. Suami pun diajak untuk menemani bayi mungil kami
Saya pun mengangguk dan melanjutkan perjuangan melahirkan plasenta, dan tindakan lainnya oleh dokter
Setelah selesai, akhirnya ketemu juga sama Khadijah buat IMD. Langsung diajarin sama susternya cara meng ASI hi nya dan susternya kasih semangat kalau nanti juga ASI nya keluar
Ah kalau inget momen kala itu rasanya bahagia, menanti bayi mungil ada di tengah tengah kami selama 3 taun kini terobati.
Apakah kecewa tidak lahiran di klinik yang diinginkan?
Apakah kecewa tidak bisa IMD langsung?
Apakah kecewa karena target lahiran tanpa jahitan tidak tercapai?
Jawabannya:
Tentu saja ada rasa kecewa, tapi balik lagi bahwa ada yang lebih berhak mengatur segalanya, Allah SWT . Manusia hanya bisa berencana dan berikhtiar tapi keputusan tetaplah ada di Allah
Terlalu banyak hal yang perlu disyukuri daripada di ratapi. Kebayang kalau di tempat lain kayaknya dah main SC aja karena KPD plus Khadijah sudah mau 42 weeks
Lucunya pas keluar dari RS ada tulisan pengumuman "Selamat RS *** menjadi RS yang sayang Ibu dan Anak No 1 di Provinsi Jawa Barat. Memang sesuai dengan pelayanan yang kami rasakan
Intinya dalam mempertimbangkan provider persalinanan:
1. Pastikan Ibu dan Ayahnya sudah sepakat dan percaya pada provider tsb (pertimbangan lengkapnya bisa cek diartikel bidan kita yang linknya sudah tertera di atas)
2. Adanya rasa sreg atau percaya bisa meminimalisir kekhawatiran yang berlebihan
3. Minim kekhawatiran dapat membantu proses persalinan menjadi lebih nyaman
4. Selalu tenang dan percaya diri bahwa bisa melalui semuanya dengan baik, karena Allah selalu menemani
Semoga bermanfaat ☺️
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung ke blog ini. Semoga bisa jadi partner bertumbuh bagi rekan-rekan semua ya